Memaksa Pembeli Dengan Harga: Aspek Pemasaran ala Panji Pragiwaksono

Aspek Pemasaran

Secara luas, empat Aspek Pemasaran selalu kita temui sehari-hari. Sebut saja, iklan di Instagram (Promotion), beragam aplikasi e-commerce (Place), atau bahkan jutaan mobil dan motor (Product) di jalan. Lalu, apa aspek yang terlupakan? Itulah Price (Harga)!

Sedikit lebih beda lebih baik, daripada sedikit lebih baik.

– Pandji Pragiwaksono

Prinsi 4P, yang beberapa telah kami sebutkan tadi tentu begitu penting, terutama Product (Produk). Kami asumsikan, kamu telah memiliki produk yang baik, dan sedang mencari tahu langkah selanjutnya untuk bisa memasarkan produkmu itu.

Sebelum lebih jauh, agar kita memiliki kesamaan pandangan. Maka, kami akan merangkum beberapa jenis Harga yang biasa muncul dalam konteks usaha, di antaranya:

  • Harga Pasar, biasanya merujuk pada harga yang secara umum beredar di antara pembeli dan penjual, bisa dalam konteks waktu tertentu atau lokasi tertentu (Harga cabai di Papua dan Bekasi berbeda), serta dalam konteks lainnya.
  • Harga Pokok, biasanya merujuk pada harga riil suatu produk (beberapa menyebutnya sebagai harga modal)
  • Harga Jual, biasanya merujuk pada penambahan nilai dari Harga Pokok dengan besaran keuntungan yang diharapkan oleh penjual

Untuk mendapat gambaran, mari kita lompat ke dunia Standup Comedy, yang para talent dan pamornya belakangan ini kian meningkat dan populer di masyarakat, tidak terlepas dari sosok Pandji Pragiwaksono, yang dianggap juga berperan dalam tumbuhnya genre komedi yang satu itu di tanah air.

Dirinya juga membantu banyak komika lain, dengan memfasilitasi proses berkarya dan mendistribusikan karya tersebut malalui perusahaan yang dibangung Pandji, yang dituangkannya dalam sebuah platform Comika.id

Meski banyak kontroversi dari karyanya, menurut kami sosoknya cukup layak untuk dijadikan contoh terkait strategi bisnisnya dalam menjual karya berupa special-tour standup ataupun segala hal terkait jenis komedi tersebut, yang dahulu dianggap niche (spesifik, sempit).

Jadi, bagaimana Pandji Pragiwaksono memanfaatkan aspek pemasaran berupa Price (Harga) untuk mempromosikan karyanya? Dan bagaimana langkah tersebut dapat kamu contoh atau terapkan dalam bisnismu? Simak ulasannya berikut ini!

1. Price Anchor

Price Anchor adalah sebuah upaya mendorong minat beli dari calon pelanggan, dengan memberitahukan kepada mereka sebuah patokan harga (Harga jual minimal atau mungkin harga pokok) dan harga asli (harga jual maksimal) dalam satu waktu dan kesempatan secara bersamaan.

Patokan harga harus lebih kecil dibanding harga asli, karena dengan cara seperti itu calon pelanggan menyadari bahwa sebenarnya tawaran tersebut merupakan nilai beli yang paling menguntungkan (murah) baginya. Simak pengaplikasiannya pada postingan Instagram berikut ini:

Pandji menerapkannya dalam promo di atas, lihat pada bagian caption, dimana Digital Download (DD) dihargai Rp 150.000 (bila dibeli saat itu mendapat potongan Rp 100.000), sedangkan harga aslinya ialah Rp 250.000. Kamu juga bisa ikut mengadaptasi cara tersebut, contohnya:

Kami ingin agar kamu mencoba Donut Kentang Cocho Crunhy terbaru ini sekarang juga dengan harga Rp 25.000 saja! Untuk besok, harga kembali normal Rp 35.000 yaa bestie!

2. Scarcity of Time

Scarcity of Time ialah sebuah upaya mendorong minat beli calon pelanggan dengan memberi batasan waktu tertentu (umumnya pendek) untuk membeli sebuah produk dengan segera, karena akses membeli tidak dibuka kembali di lain waktu.

Upaya ini akan mengarahkan calon pelanggan untuk menyimpulkan bahwa waktu yang dimilikinya begitu terbatas, sehingga keputusan beli harus dibut segera.

Promo yang disampaikan oleh Pandji di atas, mungkin juga familiar kamu temui di beberapa e-commerce seperti Tokopedia, Shopee atau Bukalapak, bila ada “tanggal cantik“.

Beragam promo spektakuler dihadirkan dalam waktu yang teramat singkat terkait “tanggal cantik” tersebut, membuatmu terkadang jadi belanja dengan gelap mata, betul? Kamu juga bisa aplikasikan langkah tersebut, contohnya: 

Jangan lewatkan promo #JUMATBERKAH untuk pembelian buy1get2 (lusin) Rp 35.000 Donat Kentang Toping Mozarela hanya di hari Jumat dari pukul 10:00 – 15:00 WIB

3. Scarcity of Product

Scarcity of Product ialah upaya mendorong minat calon pelanggan untuk segera membeli dengan memberi batasan berupa jumlah unit yang dibatasi untuk dijual dalam sebuah kesempatan atau waktu tertentu

Upaya semacam ini, sangat familiar di lini bisnis otomotif, terkait permohonan import unit kendaraan dari luar negeri. Calon pelanggan akan menyimpulkan bahwa keputusan beli harus segera dibuat, karena khawatir kehabisan produk tersebut.

Pada beberapa kesempatan, langkah ini akan diiringi dengan repeat order, dengan catatan bahwa produk yang dijual memang terbukti valueble atau memiliki nilai tambah dan keunikan yang tak dapat dibandingkan dengan produk lain.

Lihat saja pada posting-an Pandji di atas, dimana produk yang ditawarkannya dibatasi jumlahnya hanya 500 unit saja. Kamu juga bisa aplikasikan pada produkmu, contohnya:

Jangan sampai lupa bawa bingkisan ke rumah mertua dengan Package Donut Kentang Choco Crunchy edisi special Lebaran dari kami, yang hanya tersedia sebanyak 10 unit saja. Pesan Sekarang!

Penutup

Demikianlah beberapa strategi yang mengandalkan aspek pemasaran berupa harga (price), sebagai ujung tombak promosimu. Tentunya, kamu harus pastikan terlebih dahulu, bahwa produkmu memang layak dan terbukti memiliki unique selling point tersendiri, sehingga tidak ada alasan untuk melewatkannya.

Kamu juga perlu mendalami kembali ketiga aspek pemasaran lainnya, karena keempat aspek tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam rangkaian strategi promosi yang efektif.