Cara Menghitung Laporan Laba Rugi, Skill Wajib Berbisnis

Cata menghitung laba rugi adalah

Sedang merintis bisnis? Keuangan bisnismu berantakan? Berikut, adalah cara menghitung laporan laba rugi yang perlu kamu tahu.

Cara Menghitung Laba Rugi

Ada yang sedang senasib dengan cuitan di atas? Menghitung laporan laba rugi adalah kegiatan yang terkadang membuat sebagian banyak pihak kebingungan.

Bukan tanpa sebab, selain banyaknya angka, terkadang beberapa istilah Akuntansi memang memusingkan, karena memiliki istilah atau nama yang mirip.

Mulai dari Laba RugiLaba KotorLaba Sebelum PajakLaba Terkena Pajak, dan beragam lainnya. Apakah kamu tahu bedanya?

Nah, terlebih bila kamu tidak paham rumus perhitungan pada laporan Laba Rugi, tentu itu adalah hal yang menantang. Kali ini, kami ingin berbagi tentang bagaimana cara yang efektif untuk menghitungnya.


1. Apa itu Laba Rugi?

(via: Wallstreetprep.com)

Laporan Laba Rugi adalah laporan keuangan yang menunjukkan besaran pendapatan dan pengeluaran, laba dan kerugian, dari suatu perusahaan atau bisnis, dalam satu periode waktu tertentu.

Periode waktu yang dimaksud bisa berupa Periode Berjalan, atau merujuk pada rentang waktu dimana proses pelaporan masih berjalan saat itu.

Pada kesempatan lain, sifatnya sudah final, bila dilaporkan di penghujung waktu tertentu. Misalnya, pelaporan di tiap quartal.

Laporan ini, dimaksudkan untuk memberi gambaran pada kondisi keuangan suatu perusahaan maupun bisnis. Sosok yang membuatnya, umumnya disebut Akuntan.

Dalam suatu bisnis, akan sangat penting memiliki laporan tersebut, bisa dianggap bahwa laporan ini menunjukkan capaian konkrit dari suatu bisnis tersebut. Sebagai analogi:

Seorang kapten kapal bertanya pada awak-nya, tentang sudah sejauh mana mereka sudah berlayar. Rupanya seluruh awak tidak tahu. Maka, dipastikan mereka kebingungan, apakah bahan bakar mereka masih cukup atau tidak.

Laporan laba rugi adalah pedoman bagi suatu bisnis dalam menentukan strategi apa yang sekiranya perlu dilakukan pada waktu kedapan.

Karena dalam sebuah Laporan Laba Rugi, terdapat beberapa unsur di dalamnya, salah satunya adalah Beban. Bila tidak dapat diidentifikasi, di masa mendatang bisnis akan kebingungan, apakah mereka untung atau tidak, dan sebagainya.


2. Unsur Dalam Balanced Sheet

(via: Vecteezy.com)

2. 1. Pendapatan

Pendapatan merujuk pada jumlah pemasukan yang didapat dari penjualan atas segala layanan atau produk dari perusahaan atau bisnismu, pada suatu periode tertentu. Adapun dalam komponen yang satu ini, terdiri dari:

  • Pendapatan kotor, selisih positif antara harga jual dengan harga produksi
  • Pendapatan (Laba) sebelum pajak, selisih positif dari pendapatan dengan beban, sebelum dikurangi pajak, dan biaya lainnya (depresiasi, dan lainnya)
  • Pendapatan bersih, selisih positif dari pendapatan dengan beban dalam satu periode, pasca dikurangi pajak, dan biaya lainnya (depresiasi, dan lainnya)

2. 2. Beban

Beban atau pengeluaran ialah segala biaya yang dibayarkan atas kewajiban tertentu, yang dibutuhkan untuk mendapatkan pendapatan. Adapun dalam komponen yang satu ini, terdiri dari:

  • Beban Produksi, segala biaya yang harus dibayarkan demi menghasilkan suatu produk atau jasa
  • Beban Penjualan, ialah segala biaya yang harus dibayarkan demi mempersiapkan atau mendistribusikan produk atau jasa
  • Beban Operasional, ialah segala biaya yang berkaitkan dalam proses menjalankan perusahaan atau bisnis
  • Beban Pajak dan Bunga, ialah segala biaya yang berkaitan dengan pengenaan pajak dan bunga-nya, terkait pajak produk dan produksi, maupun distribusi

2. 3. Kerugian

Kerugian merujuk pada selisih negatif dari akumulasi penjualan, dengan beban yang harus dikeluarkan oleh suatu perusahaan maupun bisnis.

Pada konteks lain, kerugian juga merujuk pada penurunan nilai dari suatu aset tertentu yang dimiliki oleh perusahaan atau bisnis, dalam proses produksi maupun penjualan.

2. 4. Depresiasi

Depresiasi ialah penyusutan nilai aset, yang kemudian diperhitungkan jadi beban, selama perusahaan atau bisnis menerima manfaat dari aset itu dalam satu periode tertentu.

2. 5. Harga Pokok Penjualan (HPP)

Harga Pokok Penjualan (HPP) merujuk pada akumulasi pengeluaran dan beban yang dikenakan pada barang atau jasa yang dimiliki oleh suatu perusahaan ataupun bisnis.



3. Cara Menghitung Laba Rugi

(via: Vecteezy.com)

Setelah memahami bagaimana komponen dalam pelaporannya, kita masuk pada cara menghitung Laba Rugi. Dimana, terdapat beberapa rumusan yang di antaranya:

  1. Perhitungan Laba Rugi
    • Pendapatan Penjualan – Beban
  2. Perhitungan Laba Kotor
    • Pendapatan Penjualan – Harga Pokok Penjualan (HPP)
  3. Perhitungan Laba Operasional
    • Laba Kotor – Beban Operasional
  4. Perhitungan Laba Rugi Sebelum Pajak
    • Laba Operasional – Beban Pajak dan Bunga
  5. Perhitungan Laba Bersih
    • Laba Sebelum Pajak – Beban Pajak dan Bunga
  6. Perhitungan Depresiasi
    • (Biaya Perolehan Aset – Nilai residu) / Masa Kemanfaatan Aset

4. Penghitungan dan Pelaporan Laba Rugi

(via: Vecteezy.com)

Rumusan pada bagian sebelumnya, selanjutnya akan diturunkan dalam sebuah bentuk pelaporan, yang umumnya terbagi dalam dua metode, yaitu Single Step dan Multistep. Adapun secara lebih lanjut, metode itu didefinisikan sebagai:

4. 1. Cara Menghitung Laba Rugi Single Step

Dalam metode ini, pendapatan ditempatkan di awal laporan, dan baru dikurangi beban pada bagian akhir. Maka, bila dituliskan dalam notasi, akan tampak seperti berikut:

Laba Rugi = (Penghasilan Bersih = (Pendapatan + Keuntungan) – (Beban + Kerugian)

Sedangkan dalam implementasinya dalam pelaporan, maka rumusan tersebut akan ditampilkan seperti berikut ini:

(via: Cpssoft.com)

4. 2. Cara Menghitung Laba Rugi Multistep

Sedangkan dalam metode Multistep, Beban Operasional dan Non Operasional harus dipisahkan, begitu pula dengan Beban dengan Pendapatan, barulah kemudian diturunkan dalam notasi berikut:

Pendapatan Penjualan – Harga Pokok Penjualan (HPP)
Laba Kotor – Beban Operasional
Laba Sebelum Pajak – Beban Pajak dan Bunga
Beban Operasional + Beban Non Operasional

Sedangkan dalam implementasinya dalam pelaporan, maka rumusan tersebut akan ditampilkan seperti berikut ini:

(via: Cpssoft.com)


Penutup

Demikianlah beberapa hal terkait cara menghitung laporan Laba Rugi, yang teramat penting untuk kamu buat di perusahaan maupun bisnismu. Sehingga pencapaianmu dapat terukur, dan kamu bisa tentukan apa langkah lanjutan yang lebih tepat atas capaianmu tersebut. Selamat mencoba!