Membaca Laporan Keuangan Untuk Mengintip Performa Emiten

Membaca Laporan Keuangan

Kamu mungkin saja bisa tertarik dengan seseorang tanpa harus mengenal siapa dirinya. Tetapi, kamu harus berkenalan dengan orang tersebut agar terjalin hubungan yang baik. Itulah fungsi dari membaca Laporan Keuangan.

Secara sederhana Laporan Keuangan itu ialah catatan tentang informasi keuangan dari sebuah perusahaan yang ditujukan untuk memberi gambaran mengenai kinerja perusahaan tersebut, dalam suatu kurun waktu tertentu.

Ditujukan kepada siapakah Laporan Keuangan tersebut? Dalam konteks perusahaan yang telah IPO (Initial Public Offering), perusahaan diwajibkan oleh Undang-Undang, untuk memberi informasi tersebut ke para pemegang saham dan pihak lainnya, atau familiar disebut stake-holders maupun share-holders.

Laporan Keuangan sendiri ada dua macam berdasarkan waktu pelaporannya, yakni Laporan Keuangan Kuartal yang umumnya merupakan gambaran kinerja perusahaan selama 4 bulan, dan biasanya dilaporkan satu bulan setelah akhir kuartal.

Lalu ada Laporan Keuangan Tahunan, yang jelas ditujukan untuk memberi gambaran performa perusahaan selama setahun, dan biasanya dilaporkan dua bulan setelah akhir tahun (yang tersisa saja).

Komponen Laporan Keuangan

1. Balance Sheet

Secara sederhana, Balance Sheet merupakan suatu alat ukur yang menunjukkan kekayaan perusahaan, mulai dari jumlah aset yang dimiliki, hutang yang membebani, serta modal perusahaan saat waktu pelaporan tersebut. Sebagai analogi:

Kamu memiliki 12 ekor ayam, pada bulan Februari kamu potong ayam tersebut 5 ekor. Tidak ada penambahan ataupun pengurangan kembali hingga Maret. Pada bulan April kamu mencatata bahwa ayam yang tersisa adalah 7 ekor, dan sebagainya-

Adapun konteks waktu yang disebutkan pada penjelasan di atas, merujuk pada jumlah kekayaan, aset, dan modal di akhir kuartal maupun akhir tahun saja.

2. Income Statement

Sedangkan, Income Statement ialah suatu laporan yang menunjukkan seberapa banyak keuntungan yang berhasil diperoleh, maupun seberapa banyak kerugian yang dialami, selama rentang waktu pelaporan tersebut. Sebagai analogi:

Dari 12 ekor ayam yang dipelihara, hingga bulan Maret bertelur 100 butir dan rusak 10 diantaranya, hingga bulan Juli bertelur 80 tanpa kerusakan, hingga Oktober 2 ekor indukan mati, namun 40 butir itik menetas, dan pada Januari tahun setelahnya ada 120 butir berhasil ditelurkan tanpa kerusakan, dan sebagainya-

Adapun konteks waktu yang disebutkan pada penjelasan di atas, merujuk pada pelaporan laba-rugi di sepanjang kuartal, maupun sepanjang tahun.

3. Cash Flow

Lalu, untuk Cash Flow sederhananya ialah penggambaran jumlah uang kas yang diperoleh atau yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut selama rentang waktu pelaporan terebut. Sebagai analogi:

Dari total 250 telur yang dijual mendapatkan hasil Rp 250.000 dan 40 itik yang ditetaskan terjual Rp 80.000. Pengeluaran biaya pakan selama setahun Rp 300.000, dua ekor indukan yang mati senilai Rp 60.000, biaya antar Rp 50.000, dan sebagainya-

Adapun konteks waktu yang disebutkan pada penjelasan di atas, merujuk pada pelaporan perolehan dan pengeluaran di sepanjang kuartal, maupun sepanjang tahun.

4. Catatan Atas Laporan Keuangan

Selanjutnya ada sebuah bagian pencatatan berisikan perincian dan penjelasan lengkap dan terperinci terkait hal-hal tertentu pada Balance sheet dan Income Statement.

Tambahan:

Laporan Keuangan yang telah dirilis ke publik, telah melalui proses audit baik internal maupun eksternal, yang tentu melibatkan pihak (Pemerintah) dan institusi terkait. Setelah proses audit, maka akan ada 4 jenis Opini yang dikeluarkan oleh audit tersebut, yakni:

  1. Wajar Tanpa Pengecualian (Paling Baik)
  2. Wajar Dengan Pengecualian
  3. Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Paragraf Penjelasan
  4. Tidak Wajar

Ada pula beberapa jenis pelaporan lainnya, yang umumnya terasosiasi performa perusahaan selain dengan membaca Laporan Keuangan, diantaranya:

  1. Materi Public Expose, yakni dokumen pemaparan singkat berkenaan dengan performa perusahaan dan penjelasan aktivitas pihak manajemen pada suatu periode waktu tertentu
  2. Laporan Tahunan, yakni dokumen berisi penjelasan komperehensif tentang aktivitas perusahaan sepanjang tahun
  3. Prospektus, yakni dokumen berisi data lengkap perusahaan sebelum melakukan IPO
  4. Perhatikan pula Notasi Khusus terkait status dari perusahaan tersebut di Bursa Efek Indonesia

Untuk mengakses Laporan Keuangan, kamu bisa akses langsung situs resmi dari perusahaan tersebut, ataupun langsung kunjungi situs resmi Bursa Efek Indonsia (BEI), cukup dengan cari di menu Perusahaan Tercatat kemudian pilih menu Laporan Keuangan dan Tahunan.

Ada pula beberapa platform yang menyediakan informasi terkait Laporan Keuangan dan bisa kamu jadikan data pembanding, diantaranya:

  1. RTI Business
  2. Stockbit.com
  3. Tradingview
  4. Investing.com
  5. Google Finance

Penutup

Secara umum, kamu harus lebih dahulu memperhatikan tentang pertumbuhan penjualan dari komponen Income Statement, dimana perusahaan yang baik adalah yang memiliki kenaikan penjualan yang signifikan dan laba bersih yang semakin meningkat.

Selanjutnya ketika membaca Laporan Keuangan perhatikan jumlah hutang apakah sebanding dengan modal dan aset yang dimiliki. Periksa itu semua di bagian Balance Sheet. Kamu bisa bayangkan, bila hutangmu tidak lebih besar dari jumlah uang di dompet maupun rekeningmu, apakah itu sehat?

Demikianlah yang bisa kami bagikan terkait membaca Laporan Keuangan, atau familiar disebut dengan Fundamental Analysis dalam konteks berinvestasi. Lengkapi pula sudut pandang tersebut dengan Technical Analysis agar kamu punya insight lain sebelum memutuskan sebuah sikap dalam investasi.